“Tidak kenal? terus, kalau tidak kenal
kenapa segitu marahnya?” Tanya Moti dengan heran, begitu juga dengan teman-teman mereka yang lain. Jodha dan Jalal diam, berusaha
mengendalikan diri dan emosinya.
“Ya
Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengannya disaat seperti ini. Hilang rasa mood
ku kalau begini. Lebih baik aku pulang saja lah." Pikir Jodha. Sementara Jalal mengalihkan
pandangannya kepada orang-orang yang sibuk bergoyang mengikuti musik yang tidak
henti-hentinya.
~~~~Flashback~~~~
Jalal adalah anak seorang
pengusaha kaya di bidang Real Estate yang sukses, bahkan perusahaannya Ayahnya
telah membuka cabang diseluruh Indonesia. Sedangkan Ibunya ada seorang desainer
ternama yang telah lama malang melintang baik nasional dan internasional.
Tetapi kesuksesan usaha orang tuanya tidak diiringi dengan kesuksesan dalam
rumah tangga. Sejak sekolah dasar kedua orang tua Jalal sudah bercerai, hak
asuh Jalal jatuh ke tangan Ayahnya dan Jalal tidak pernah lagi bertemu Ibunya.
Ibunya kini sudah menikah lagi
dan telah memiliki seorang anak perempuan. Sedangkan Ayahnya sampai sekarang
masih belum ingin untuk berkeluarga karena kesibukan yang sangat menyita
waktunya. Semenjak tidak bersama orang tuanya lagi otomatis Jalal hanya di asuh
oleh pembantu rumah tangga yang sudah di anggap Jalal sebagai Ibunya. Sejak
itulah sifat Jalal mulai nakal dan liar. Walaupun secara materi dia sangat di
cukupkan oleh Ayahnya, tetapi dia tidak pernah merasakan kebahagiaan, yang ada
malah membuatnya semakin hiperaktif.
Sementara Jodha ada anak
kesayangan dari seorang pengusaha dibidang Ekspor Impor, sedangkan Ibunya
hanyalah seorang Ibu rumah tangga biasa. Tetapi sangat memanjakan Jodha. Sejak
kecil Jodha terbiasa dilayani oleh para asisten rumah tangga sehingga
membuatnya sangat manja. Terkadang Ayahnya menegur atas perlakuan Ibunya yang
sangat berlebihan, tapi Ibunya selalu membela diri. Sampai akhirnya Ayahnya
hanya bisa diam.
Sejak sekolah dasar Jalal dan Jodha sudah sekolah di
tempat yang sama. Pada awalnya hubungan Jodha dan Jalal baik-baik saja, tapi
semenjak orang tuanya bercerai sifat Jalal mulai berubah kasar dan kaku. Dia
begitu sangat membenci Ibunya yang dalam pikirannya tidak pernah peduli padanya, sampai akhirnya dia
menganggap bahwa semua perempuan itu sama, kecuali ibu angkatnya.
Disekolah Jodha termasuk
primadona, banyak cowok yang senang kepadanya. Ditambah dengan sifatnya yang
feminim, rendah hati, pintar, lembut dan gemulai menambah daya tariknya. Tetapi tidak dengan Jalal. Setiap kali melihat Jodha dia pasti
teringat Ibunya yang menggunakan kecantikannya untuk memikat lelaki lain dan
pergi dari kehidupannya dan Ayahnya. Dia sangat membenci itu.
Karena itulah seringkali Jodha
dikerjain oleh Jalal bahkan seringkali dibuatnya sampai menangis. Berulangkali
juga Jalal mendapat teguran dari gurunya, sampai hukuman pun sudah diberikan
dari hukuman ringan sampai hukuman berat namun tidak membuatnya sadar malah
semakin menjadi-jadi. Begitupun ketika mereka sudah menginjak sekolah SMU,
sikap Jalal tidak berubah kepada Jodha. Bahkan ketika Jodha mempunyai pacar
disekolah tidak luput dari ancaman Jalal. Pacar Jodha di intimidasi
habis-habisan oleh Jalal, sampai akhirnya cowok itu pergi dari kehidupan Jodha
karena tidak tahan terus-terusan diteror oleh Jalal.
Jodha yang mengetahui hal itu
sangat marah dan berniat balas dendam. Ketika suatu ketika dibelakang sekolah
secara tidak sengaja sewaktu ingin ke kamar kecil dia melihat Jalal bersama
beberapa teman-temannya melakukan hal yang mencurigakan, Jodha lalu sembunyi
dan memperhatikan dari jauh. Ternyata Jalal dan teman-temannya sedang melakukan
transaksi jual beli narkoba dengan seorang pemuda yang berpakaian preman.
Setelah jual beli itu selesai pemuda itupun menghilang di belakang sekolah.
Melihat hal itu terlintas ide di pikiran Jodha untuk balas dendam kepada Jalal.
Dia berbalik kembali kekelasnya dan diam-diam melaporkan kepada gurunya.
Mengetahui hal itu tanpa membuang waktu gurunya dan beberapa orang guru lainnya
bergegas mendatangi tempat yang ditunjukkan oleh Jodha.
Benar saja Jalal dan beberapa
temannya yang lain sedang asyik mengisap sabu-sabu di belakang sekolah yang
letaknya agak tersembunyi. Jalal cs pun tidak
berkutik ketika digrebek oleh gurunya ditambah oleh pengaruh obat-obatan
yang mereka hisap membuat mereka tidak bisa melarikan diri. Gurunya yang memang
sudah lama kesal dengan Jalal karena selalu membuat onar di sekolah kemudian
menelpon polisi. Tidak lama kemudian sebuah mobil patroli polisi memasuki
halaman sekolah dan membawa Jalal dan teman-temannya ke kantor polisi.
Semenjak saat itu Jodha tidak
pernah lagi bertemu dengan Jalal dan bagaimana kabarnya pun tidak pernah
mendengarnya lagi. Dia tidak peduli, bahkan dia senang sudah bisa lepas dari
gangguan Jalal. Diapun bisa bersekolah dengan tenang. Setelah lulus dari SMU
Jodha melanjutkan kuliah di Universitas ternama di Jakarta yang lumayan jauh
dari rumahnya. Dia meminta ijin kepada orang tuanya untuk menyewa sebuah
apartemen kecil yang terletak tidak jauh dari kampusnya. Awalnya orang tuanya
tidak mengijinkan dengan alasan tidak ada yang mengawasi. Tetapi Jodha tetap
ngotot dan berjanji akan menjaga dirinya dan pergaulannya. Akhirnya dengan
berat hati orang tuanya pun menyetujui dengan syarat seminggu sekali dia harus
pulang. Jodha pun menyanggupinya.
Dikampus itulah Jodha bertemu
dengan Moti, Rukayah, Zeenat, dan Syahnaz. Merekapun bersahabat dan dari
merekalah seorang Jodha yang polos sedikit demi sedikit berubah jadi urakan.
Apalagi mereka mempunyai hobi yang sama yaitu sangat senang belanja, clubbing,
dan juga sangat senang menonton film terutama yang namanya film Korea. Setiap mode terbaru
dari film tersebut selalu mereka ikuti . Ditambah
lagi orang tua teman-temannya termasuk orang tua yang tidak terlalu peduli kepada
anak-anaknya membuat mereka sangat bebas, tak terkecuali Jodha. Walaupun tetap
seminggu sekali dia pulang kerumah orang tuanya.
Sementara Jalal yang tertangkap
bersama teman-temannya dijebloskan ke penjara selama beberapa hari, setelah itu
mereka dikirim ke pusat rehabilitasi. Setelah 6 bulan kemudian, sedikit demi
sedikit Jalal sudah mulai berubah. Sekarang dia menjadi pribadi yang lebih
pendiam, dia menghabiskan waktunya bersama gitar dan belajar mengarang lagu.
Keluar dari pusat rehabilitasi Ayahnya memindahkan sekolahnya ke sekolah yang
berbeda dari yang sebelumnya. Setelah lulus SMU Jalal melanjutkan kuliah di
jurusan ekonomi seperti keinginan Ayahnya. Di kampus Jalal berteman dengan
Surya, Todarmal, Mansingh dan Adam. Surya sudah bekerja part time disebuah
percetakan. Sementara Todarmal, Mansingh, Adam dan juga Jalal masih menjadi
mahasiswa sejati. Jalal lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka dan
sehari-hari dia tinggal di kost, sekali-sekali saja dia pulang kerumah Ayahnya.
~~~~~Flashback
End ~~~~~
“Moti, aku pulang dulu ya,
kepalaku pusing. Kalian lanjutin aja acaranya. Maaf aku tidak bisa ikut
menemani." Kata Jodha seraya beranjak pergi.
“Tapi, Jo....” Moti menarik
tangan Jodha. Jodha pun berbalik menghadap Moti. Sementara teman-temannya yang
lain memperhatikan mereka.
“Tidak apa-apa Moti, aku takut
kalau aku terus disitu akan mengganggu acara kalian. Jadi lain kali aja, bisakan?”
Jodha tersenyum dipaksakan, dan berbalik melangkah keluar dari tempat itu.
Teman-temannya hanya bisa bengong, kecuali Jalal tanpa sadar menghela nafas
lega. Dia baru terperanjat ketika
dilihatnya semua teman-temannya menatap tajam kearahnya.
“Jalal, bisa kau jelaskan apa
yang terjadi?” selidik Surya. Jalal menjadi tidak enak hati kepada
teman-temannya.
“Aku..."
~~~~~TBC~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar