Menu

Kamis, 11 Februari 2016

MIRACLE OF LOVE, PART. 1


          “Tidak kenal? terus, kalau tidak kenal kenapa segitu marahnya?” Tanya Moti dengan heran, begitu juga dengan teman-teman mereka yang lain. Jodha dan Jalal diam, berusaha mengendalikan diri dan emosinya.  
              “Ya Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengannya disaat seperti ini. Hilang rasa mood ku kalau begini. Lebih baik aku pulang saja lah." Pikir Jodha. Sementara Jalal mengalihkan pandangannya kepada orang-orang yang sibuk bergoyang mengikuti musik yang tidak henti-hentinya.
               
~~~~Flashback~~~~

                Jalal adalah anak seorang pengusaha kaya di bidang Real Estate yang sukses, bahkan perusahaannya Ayahnya telah membuka cabang diseluruh Indonesia. Sedangkan Ibunya ada seorang desainer ternama yang telah lama malang melintang baik nasional dan internasional. Tetapi kesuksesan usaha orang tuanya tidak diiringi dengan kesuksesan dalam rumah tangga. Sejak sekolah dasar kedua orang tua Jalal sudah bercerai, hak asuh Jalal jatuh ke tangan Ayahnya dan Jalal tidak pernah lagi bertemu Ibunya.
             Ibunya kini sudah menikah lagi dan telah memiliki seorang anak perempuan. Sedangkan Ayahnya sampai sekarang masih belum ingin untuk berkeluarga karena kesibukan yang sangat menyita waktunya. Semenjak tidak bersama orang tuanya lagi otomatis Jalal hanya di asuh oleh pembantu rumah tangga yang sudah di anggap Jalal sebagai Ibunya. Sejak itulah sifat Jalal mulai nakal dan liar. Walaupun secara materi dia sangat di cukupkan oleh Ayahnya, tetapi dia tidak pernah merasakan kebahagiaan, yang ada malah membuatnya semakin hiperaktif.
                Sementara Jodha ada anak kesayangan dari seorang pengusaha dibidang Ekspor Impor, sedangkan Ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga biasa. Tetapi sangat memanjakan Jodha. Sejak kecil Jodha terbiasa dilayani oleh para asisten rumah tangga sehingga membuatnya sangat manja. Terkadang Ayahnya menegur atas perlakuan Ibunya yang sangat berlebihan, tapi Ibunya selalu membela diri. Sampai akhirnya Ayahnya hanya bisa diam.
                Sejak  sekolah dasar Jalal dan Jodha sudah sekolah di tempat yang sama. Pada awalnya hubungan Jodha dan Jalal baik-baik saja, tapi semenjak orang tuanya bercerai sifat Jalal mulai berubah kasar dan kaku. Dia begitu sangat membenci Ibunya yang dalam pikirannya tidak  pernah peduli padanya, sampai akhirnya dia menganggap bahwa semua perempuan itu sama, kecuali ibu angkatnya.
              Disekolah Jodha termasuk primadona, banyak cowok yang senang kepadanya. Ditambah dengan sifatnya yang feminim, rendah hati, pintar, lembut dan gemulai menambah daya tariknya. Tetapi tidak dengan Jalal. Setiap kali melihat Jodha dia pasti teringat Ibunya yang menggunakan kecantikannya untuk memikat lelaki lain dan pergi dari kehidupannya dan Ayahnya. Dia sangat membenci itu.
                Karena itulah seringkali Jodha dikerjain oleh Jalal bahkan seringkali dibuatnya sampai menangis. Berulangkali juga Jalal mendapat teguran dari gurunya, sampai hukuman pun sudah diberikan dari hukuman ringan sampai hukuman berat namun tidak membuatnya sadar malah semakin menjadi-jadi. Begitupun ketika mereka sudah menginjak sekolah SMU, sikap Jalal tidak berubah kepada Jodha. Bahkan ketika Jodha mempunyai pacar disekolah tidak luput dari ancaman Jalal. Pacar Jodha di intimidasi habis-habisan oleh Jalal, sampai akhirnya cowok itu pergi dari kehidupan Jodha karena tidak tahan terus-terusan diteror oleh Jalal.
                Jodha yang mengetahui hal itu sangat marah dan berniat balas dendam. Ketika suatu ketika dibelakang sekolah secara tidak sengaja sewaktu ingin ke kamar kecil dia melihat Jalal bersama beberapa teman-temannya melakukan hal yang mencurigakan, Jodha lalu sembunyi dan memperhatikan dari jauh. Ternyata Jalal dan teman-temannya sedang melakukan transaksi jual beli narkoba dengan seorang pemuda yang berpakaian preman. Setelah jual beli itu selesai pemuda itupun menghilang di belakang sekolah. Melihat hal itu terlintas ide di pikiran Jodha untuk balas dendam kepada Jalal. Dia berbalik kembali kekelasnya dan diam-diam melaporkan kepada gurunya. Mengetahui hal itu tanpa membuang waktu gurunya dan beberapa orang guru lainnya bergegas mendatangi tempat yang ditunjukkan oleh Jodha.
                Benar saja Jalal dan beberapa temannya yang lain sedang asyik mengisap sabu-sabu di belakang sekolah yang letaknya agak tersembunyi. Jalal cs pun tidak  berkutik ketika digrebek oleh gurunya ditambah oleh pengaruh obat-obatan yang mereka hisap membuat mereka tidak bisa melarikan diri. Gurunya yang memang sudah lama kesal dengan Jalal karena selalu membuat onar di sekolah kemudian menelpon polisi. Tidak lama kemudian sebuah mobil patroli polisi memasuki halaman sekolah dan membawa Jalal dan teman-temannya ke kantor polisi.
             Semenjak saat itu Jodha tidak pernah lagi bertemu dengan Jalal dan bagaimana kabarnya pun tidak pernah mendengarnya lagi. Dia tidak peduli, bahkan dia senang sudah bisa lepas dari gangguan Jalal. Diapun bisa bersekolah dengan tenang. Setelah lulus dari SMU Jodha melanjutkan kuliah di Universitas ternama di Jakarta yang lumayan jauh dari rumahnya. Dia meminta ijin kepada orang tuanya untuk menyewa sebuah apartemen kecil yang terletak tidak jauh dari kampusnya. Awalnya orang tuanya tidak mengijinkan dengan alasan tidak ada yang mengawasi. Tetapi Jodha tetap ngotot dan berjanji akan menjaga dirinya dan pergaulannya. Akhirnya dengan berat hati orang tuanya pun menyetujui dengan syarat seminggu sekali dia harus pulang. Jodha pun menyanggupinya.
             Dikampus itulah Jodha bertemu dengan Moti, Rukayah, Zeenat, dan Syahnaz. Merekapun bersahabat dan dari merekalah seorang Jodha yang polos sedikit demi sedikit berubah jadi urakan. Apalagi mereka mempunyai hobi yang sama yaitu sangat senang belanja, clubbing, dan juga sangat senang menonton film terutama  yang namanya film Korea. Setiap mode terbaru dari film tersebut selalu mereka ikuti . Ditambah lagi orang tua teman-temannya termasuk orang tua yang tidak terlalu peduli kepada anak-anaknya membuat mereka sangat bebas, tak terkecuali Jodha. Walaupun tetap seminggu sekali dia pulang kerumah orang tuanya.
                Sementara Jalal yang tertangkap bersama teman-temannya dijebloskan ke penjara selama beberapa hari, setelah itu mereka dikirim ke pusat rehabilitasi. Setelah 6 bulan kemudian, sedikit demi sedikit Jalal sudah mulai berubah. Sekarang dia menjadi pribadi yang lebih pendiam, dia menghabiskan waktunya bersama gitar dan belajar mengarang lagu. Keluar dari pusat rehabilitasi Ayahnya memindahkan sekolahnya ke sekolah yang berbeda dari yang sebelumnya. Setelah lulus SMU Jalal melanjutkan kuliah di jurusan ekonomi seperti keinginan Ayahnya. Di kampus Jalal berteman dengan Surya, Todarmal, Mansingh dan Adam. Surya sudah bekerja part time disebuah percetakan. Sementara Todarmal, Mansingh, Adam dan juga Jalal masih menjadi mahasiswa sejati. Jalal lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka dan sehari-hari dia tinggal di kost, sekali-sekali saja dia pulang kerumah Ayahnya.

~~~~~Flashback End ~~~~~

                “Moti, aku pulang dulu ya, kepalaku pusing. Kalian lanjutin aja acaranya. Maaf aku tidak bisa ikut menemani." Kata Jodha seraya beranjak pergi.
               “Tapi, Jo....” Moti menarik tangan Jodha. Jodha pun berbalik menghadap Moti. Sementara teman-temannya yang lain memperhatikan mereka.
             “Tidak apa-apa Moti, aku takut kalau aku terus disitu akan mengganggu acara kalian. Jadi lain kali aja, bisakan?” Jodha tersenyum dipaksakan, dan berbalik melangkah keluar dari tempat itu. Teman-temannya hanya bisa bengong, kecuali Jalal tanpa sadar menghela nafas lega.  Dia baru terperanjat ketika dilihatnya semua teman-temannya menatap tajam kearahnya.
                “Jalal, bisa kau jelaskan apa yang terjadi?” selidik Surya. Jalal menjadi tidak enak hati kepada teman-temannya.
                “Aku..."


~~~~~TBC~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar